Pergi ke Kota Hujan

 


Rasa, pikiran, dan emosi terus bergantian setiap hari. Memendam semua hal hancur itu bukan mudah bagimu. Tak semua tau apa yang kau mau adalah solusi terbaik bagi hidup mu. Padahal kesenangan mu hanya diri mu yang mengetahui, bukan aku, atau mereka yang selalu kau sebut keluarga.

Memang tidak adil rasanya terus menerus mengikuti hukum yang di tentukan oleh keluarga tanpa sedikit suara dari mu. Dipaksa senang di atas kesenangan nya yang perlahan menindas kesenangan mu. Sampai pada akhirnya kau mencari rasa riang itu dengan teman-teman berjalan mengelilingi kota.

Tiga hari sebelumnya kamu merancanakan untuk pergi ke kota Bogor dengan teman-teman mu melalui group chat. Berbincang akan mengunjungi, berkegiatan, dan membutuhkan apa saja nanti disana. Akhirnya saat yang kau tunggu-tunggu sedikit lagi hampir berjalan, kau tidak menduga ternyata kesenangan mu tidak sulit untuk di datangkan.

Tegas nya matahari kala itu membuat perasaan dan hati mu berbinar-binar. Semangat yang menggebu-gebu perlahan menggerakan langkah mu untuk menuju ke titik kumpul, yaitu stasiun Depok Baru. Berkumpul dan berbincang dengan teman-teman mu seakan sudah tak bertemu seabad lamanya sembari menunggu kereta datang adalah hal paling sederhana yang menggembira kan hati mu. Sampai mobil berlapis baja dengan tujuan kota bogor pada akhirnya kau singgah kan.

Kalian terus menerus melirik kanan dan kiri jendela kereta sembari berbincang kecil sampai pada akirnya tiba di kota hujan. Raut mu semarak saat menjatuhkan langkah kaki di kota ini yang tak sabar merasakan riang menghampiri. Menuju tujuan pertama kau menetap untuk memesan taxi online agar dapat di duduki dengan ke empat teman mu. Lagi-lagi melirik indah mata mu di dalam taxi tak kunjung henti, hingga tak sadar sampai dengan selamat di depan jalan masuk Surya Kencana kota Bogor.

Purikura Photobooth adalah tempat pertama yang kalian kunjungi. Dengan berjalan kaki menulusuri lampion merah dan akhirnya sampai di sana. Purikura Photobooth ini adalah tempat ber foto di dalam studio mini atau booth. Tak di sangka Purikura Photobooth terletak di dalam cafe yang bernama Penalama, cafe sederhana yang memiliki tema bangunan setengah jadi dan lukisan-lukisan para pengunjung yang bisa di lukis langsung saat berada di cafe ini. Matahari yang sudah tak tegas membuat para pengunjung photobooth semakin padat. Namun, antrian demi anterian di tunggu oleh kalian yang tak sabar ingin ber pose ria.

Mempunyai cukup waktu yang lama sembari menunggu antrian photobooth. Kamu mengajak teman-teman mu berkeliling cafe Panalama dan tak sedikit berfoto di beberapa spot cafe yang tak kalah bagus. Tertawa riang dirimu saat melihat tingkah aneh yang teman mu lakukan saat berfoto. Hampir satu jam lebih kalian menunggu, banyak sekali obrolan serta curhatan kecil yang kau sampaikan. Hingga hampir tak terdengar teriakan nomor antrian milik kalian dengan sang pemandu photobooth.

Tak terasa ternyata selesai photobooth waktu sudah petang. Bunyi perut lapar kalian membuat jiwa ingin melangkah ke makanan. Akhirnya memutuskan untuk berkeliling Surya Kencana mencari santapan lezat yang menggoda. Kau berhenti dan mengajak teman-teman mu ke salah satu abang bakso disana. Lagi dan lagi antrian yang panjang tidak menggoyahkan kemauan kalian, menunggu bangku kosong juga salah satu ke ahlian kalian untuk sabar di kala perut lapar.

Selesai mengisi perut bawel dan beristirahat sejenak, kau mengajak teman-teman mu berjalan menelusuri Surya Kencana. Tak sedikit diri mu berhenti menghampiri pedagang kecil untuk membeli. Saking asik berkeliling sambil menyantap makanan tak sadar ternyata baju mu kotor terkena bumbu makanan. Teman-teman mu yang tertawa lucu dan heran melihat tingkah mu yang asik makan hingga baju mu kotor.

Setelah hampir satu jam ber jalan menelusuri Surya Kencana tanpa arah tujuan yang jelas, akhirnya kalian merencanakan untuk berlanjut ke sebuah cafe bernama Jiwan. Kata mu ini adalah salah satu art cafe yang di penuhi lukisan-lukisan yang mahal dan elegan. Tak sabar sudah gairah kalian untuk terus mengunjungi ke tempat manarik lain nya. Walau waktu sudah hampir gelap, semangat kalian yang dari tegas nya matahari sampai terbitnya gelap tidak terlihat membenam.

Sembari menunggu taxi online untuk ketujuan selanjutnya, kamu dan teman-teman mu berfoto gembira di sekitar jalan Surya Kencana untuk memenuhi kenangan yang tak terlupakan. Singgah sudah kalian di taxi online sambil melihat-lihat ternyata kota hujan ini ramai saat malam hari. Sesampainya di sana wajah mu sangat segar saat melihat cantik nya lukisan-lukisan indah disana, melihat dengan erat sampai mata mu tak menoleh ke arah mana pun. Hingga ter lena dengan tema mu yang sudah duduk manis dengan menu.

Karena waktu sudah malam dan ini sebagai tujuan terakhir kalian, tidak lupa diri mu mengajak teman-teman mu untuk kembali dan terus berfoto, karena tempat yang elegan dan berkelas ini harus di buat kenangan yang tak terhingga. Sebagai penutup jalan-jalan hari ini, kali ini di penuhi canda, curhat, solusi, dan hayalan dari kalian yang sudah cukup lama tak disampaikan.

Terlihat senang diri mu hari ini, satu hari di padati rasa senang, tertawa, lelah menjadi satu kesatuan yang indah. Selesai sudah perjalanan kalian hari ini, saatnya menuju ke stasiun Bogor untuk melanjutkan perjalanan pulang. Kamu yang merasa sangat beruntung hari itu tak lupa berterimakasih dengan teman-teman mu yang sudah meluangkan waktu untuk diri mu yang penat. Kamu melambaikan tangan ke teman-teman mu dengan harapan suatu waktu nanti bisa kembali seperti ini.


Nafisa Tahira Wibowo

Mahasiswa Program Studi Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama