Perubahan iklim bumi telah menjadi hal
serius yang saat ini dihadapi oleh umat manusia. Dengan cepatnya pertumbuhan
industri dan konsumsi energi, serta aktivitas manusia telah berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan besar dalam iklim global. Dengan seiring kemajuan
teknologi saat ini, telah terjadi lonjakan emisi gas rumah kaca, seperti karbon
dioksida dan metana. Gas-gas ini bertahan dalam atmosfer, menahan panas
matahari di bumi dan menyebabkan kenaikan suhu secara global.
Perubahan iklim sudah terlihat di seluruh
dunia. Seperti, kenaikan suhu rata-rata di wilayah kutub, hutan-hutan di
seluruh dunia menghadapi resiko deforestasi, krisis pangan, meningkatkan
bencana alam, bahkan dapat mengubah aliran jet stream.
Dengan adanya kenaikan suhu rata-rata
global mengancam pulau-pulau kecil dan pesisir tenggelam akibat pencairan es
laut dan gletser di wilayah kutub. Es laut tertua saat ini pun perlahan mulai
sirna dengan cepat. Hal ini juga diakibatkan dengan musim panas 2020 yang
dinobatkan sebagai tahun terburuk untuk lapisan es laut. Bahkan 150 gletser
yang berada di Taman Nasional Gletser Montana pada tahun 1850 saat ini tersisa
25 gletser.
Tidak hanya itu, hutan Amazon Brasil salah
satu hutan dengan laju deforestasi tertinggi dalam satu dekade lebih. Hutan ini
memainkan peran penting dalam pemanasan global dan asam laut akibat peningkatan
kadar CO2 berbahaya ke atmosfer. Akibat deforestasi beberapa mahluk hidup
kehilangan habitat alami yang berdampak pada keanekaragaman hayati yang
menurun, mengancam spesies-spesies tanaman dan hewan yang tergantung terhadap
ekosistem hutan.
Akibat perubahan iklim bumi, negara
Madagaskar menjadi yang berada di ambang wabah kelaparan. Kelaparan dan ketahanan
pangan sangat menipis akibat empat tahun negara tersebut tidak pernah hujan.
Kekeringan selama empat dekade tidak terasa dan menghancurkan komunitas
pertanian. Membuat warga di sana harus mengais-ngais serangga untuk bertahan
hidup. Tidak hanya di Madagaskar yang mengalami kekeringan akibat perubahan
iklim. Namun, negara-negara lain yang mengalami kebanjiran pun dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Penyebaran penyakit menular juga dapat
meningkat, terutama negara yang memiliki kepadatan populasi.
Bencana alam juga menjadi salah satu
dampak merugikan akibat perubahan iklim. Daerah Bengkulu yang pernah mengalami
curah hujan deras dua hari lamanya mengakibatkan bencana banjir dan tanah
longsor. Beberapa faktor alam nya adalah karena bengkulu terdiri atas 19 kota
yang mempunyai curah hujan sangat ekstrem, yang mengakibatkan sungai-sungai
meluap dan ditambah dengan kerusakan lingkungan.
Akibat perubahan iklim terjadi peningkatan
bencana alam, yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar, mempengaruhi
insfrastruktur, perdagangan, dan keberlanjutan ekonomi suatu negara.
Ketimpangan sosial juga dapat meningkat. Komunitas yang paling rentan seperti
masyarakat miskin, anak-anak, dan wanita, akan lebih terpapar resiko dan
kesulitan menghadapi dampak perubahan iklim.
Perubahan iklim juga mengakibatkan
pemanasan suhu rata-rata global yang mengakibatkan mengubah aliran jet stream.
Aliran udara utama yang memengaruhi cuaca Amerika Utara, yang akhirnya dapat
menyebabkan periode musim yang sangat dingin di beberapa area.
Dengan adanya dampak perubahan iklim yang
memperihatinkan, kita sebagai warga negara yang kaya akan Ilmu pengetahuan
harus saling menjaga lingkungan dan mengurangi permasalahan perubahan iklim
saat ini. Dengan awal mengurangi emisi gas rumah kaca adalah langkah kunci
dalam mengatasi perubahan iklim. Negara dan masyarakat harus berkomitmen untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan
seperti, energi surya, angin, dan hidro. Peningkatan efisien energi juga perlu
diperhatikan untuk mengurangi emisi yang tidak perlu.
Kembali melestarikan hutan dan
menghentikan deforestasi juga salah satu upaya mengurangi tingginya
deforestasi. Dengan melindungi dan pemulihan hutan-hutan akan membantu
mengurangi CO2 berbahaya serta mempertahankan keanekaragaman hayati, dan juga
melakukan pengawasan hutan dengan memanfaatkan ilmu perkembangan teknologi
terbaru dan mengawasi hutan melalui teknologi satelit. Teknologi ini
memungkinkan setiap orang dapat melihat kapan dan dimana perubahan wilayah
hutan melalui internet.
Selain itu, kita juga dapat membentuk REDD
atau (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) adalah
sebuah pendekatan kepada konservasi lahan hutan. Metode ini menggunakan skema
keuangan dalam upaya melakukan konservasi hutan sehingga memberikan keuntungan
dibandingkan penerbangan hutan melalui pembayaran. Dengan seperti itu
negara-negara harus melakukan kebijakan yang membatasi deforestasi ilegal dan
mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan.
Dengan begitu kita juga dapat mengurangi
dampak kekurangan pangan. Selain itu, kita harus mendorong diverifikasi tanaman
dan pangan untuk mengurangi risiko kegagalan panen dan meningkatkan
ketersediaan pangan. Memperkuat pengelolaan sumber daya air, termasuk
pengumpulan dan penyimpanan air hujan untuk ketersediaan air bersih. Serta
memberikan ilmu pengetahuan terhadap petani tentang praktik pertanian
berkelanjutan, teknologi inovatif dan pengelolaan resiko.
Dengan berbagai macam dampak serta solusi dalam menghadapi perubahan iklim, berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan berkembang nya Ilmu pengetahuan solusi teknologi inovatif untuk mengurangi dampak perubahan iklim akan lebih baik. Melalui penelitian dan analisis juga dapat mengetahui secara mendalam dampak perubahan iklim yang nantinya akan membantu mengidentifikasi pola perubahan iklim, menyusun rencana selanjutnya, dan menentukan kebijakan yang lebih efektif.